Senin, 05 Desember 2011

SMS KAN PESAN TUHAN UNTUK SAYA

Dulu memang kita saling bersama, kumengira tulus dalam kata. Tapi kini kamu memang berbeda, kuterluka untuk selamanya. Caramu yang membuat diriku jauh, kecewa di dalam hatiku. Ku tak mengerti cinta, indahnya hanya di awal kurasa. Mengapa kau benar dan aku salah… Kini memang kita saling berpisah, ku merasa sesal dalam kata. Tapi kini kamu memang bersalah, kau berubah untuk selamanya. Sifatmu yang membuatku jenuh, men*** dibalik mataku… Ku tak mengerti cinta indahnya hanya di awal kurasa. Mengapa kau benar dan aku selalu salah. Ku tak mengerti dia, cinta ini hanya bukan kau yang rasa. Ternyata dia bukanlah pujaan dalam hatiku
Ada yang benar, dan ada juga yang salah. Sama seperti lirik lagu ini, ada yang benar mewakili perasaan saya , ada juga yang salah, lebih tepatnya ini tidak tepat.
Bernyanyi saja sebenarnya tidak cukup menghibur diri, tapi paling tidak jari-jari ini tidak begitu kaku setelah sekian lama tidak memetik senar-senar itu. Suara yang fals, saya tak peduli, yang penting lepas! Ini bukan soal bagus tidaknya saya bernyanyi. Tapi saya hanya ingin mengekspresikan diri, di saat semua orang tidak peduli, di saat aku sendiri terkurung dalam kamar sepi ini yang begitu sunyi.
Sunyi hanya di ruangan ini, tapi ruang hatiku begitu riuh. Entah keributan apa yang terjadi di dalam, ingin mencari tahu dan mencoba masuk kemudian ikut bergabung dalam keriuhannya. Namun hati tidak menyediakan tempat untuk saya, tanpa alasan jelas. Kesal saya pada hati ini, kenapa begitu tega membiarkan saya di luar sendiri. Jika meminta izin baik-baik pun tidak juga diperbolehkan, apa harus saya dobrak hati saya sendiri? Ini hati siapa? Kenapa begitu asing dan mengasingkan saya? Apa sudah tidak adakah hak lagi untuk saya atas hati saya sendiri…?
Sesaat saya sunyi, baik dalam ruang maupun pikiran. Namun terusik oleh riuhnya hati. Suara-suara itu selalu mendorong saya untuk masuk ke dalamnya. Tapi apa yang harus saya lakukan agar dapat masuk ke hati saya? Apa ini juga orang lain rasakan dan alami ketika ia dihadapkan dengan berbagai pilihan. Sulit mengambil keputusan itu biasa tapi apa yang saya alami ini sangat tidak masuk akal. Sungguh saya ingin masuk, meskipun tak lama, paling tidak saya dapat mendengar suara Tuhan melalui hati. Saya ingin mendengar pesannya, jawabannya atas doa saya. Tolonglah!
Tidak adakah sedikit kerelaan buat saya untuk masuk? (lama sekali rasanya menunggu disini). Baiklah…, saya menyerah. Hati sungguh berkeras memenjarakan saya di luar belenggunya. Tapi satu yang ingin kukatakan, dan semoga hati berkenan menyampaikan serta mengabulkan apa yang saya inginkan. Jika hati sudah berubah pikiran, tolong..., ikhlaskan sedikit pulsamu to meng-SMSkan pesan Tuhan untuk saya, karena saya sudah tidak banyak waktu untuk berlama-lama disini. Terima kasih!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar