Jumat, 13 Januari 2012

TERIMA KASIH (tentang hujan)

Menuliskan sesuatu tentang hujan akan mengiterpretasikan dua persepsi yang berbeda dari fenomena alam satu ini. Sebagian mengatakan ini melambangkan rezeki atau anugerah, dan sebagian lain mengatakan ini adalah kedukaan. Apapun pertanda yang diciptakan hujan, yang saya pahami baik secara ilmiah maupun dari segi agama keduanya merupakan harta yang sudah semestinya dijaga dan dimanfaatkan sebagaimanamestinya.
Hujan ini adalah anugerah, berarti Tuhan memberimu kehidupan melalui turunnya jutaan rintik air ke bumi luas.Kenapa kehidupan, karena hujan menurunkan air dan air adalah lambang kehidupan, kehidupan itu adalah anugerah dari Yang Mahapencipta. Selalu kembali padaNya. Hujan memberi sumbangan ilmu pengetahuan tentang alam, di laut terjadi penguapan terbesar oleh suhu udara panas yang mengakibatkan uap air tersebut membentuk awan, awan tertiup angin hingga terbawa ke daratan, di langit atas daratan awan-awan saling bertumbuk dan menjatuhkan tampungan air di dalamnya. Air jatuh dengan deras, dari langit menuju ke tanah, kemudian tanah menyerap, di dalam tanah air terus saja mengalir hingga kembali ke laut, terjadi penguapan kembali, tiupan angin lagi yang membawa awan uap air ke daratan, teradi tumbukan lagi, dan akhirnya hujan kembali. Seperti siklus, apapun yang berasal darinya atau dariNya, maka akan kembali kepadanya atau kepadaNya. Ini adalah ciptaanNya untuk ciptaanNya.
Selain itu, seperti disinggung sebelumnya tentang hujan yang dikonotasikan sebagai kedukaan. Warna kedukaan adalah hitam, hitam tidak mewarnai turunnya hujan, yang ada hanya awan kelabu, itu pun tidak hitam. Kelabunya memang tidak enak dipandang mata, tapi ingat kan pepatah yang berbunyi "jangan menghakimi seseorang hanya dari tampilan luar"? Disini pepatah itu dapat diterapkan, kata "seseorang" kita ganti dengan kata "awan" maka "jangan menghakimi awan hanya dari warnanya saja", karena biarpun  kelabu, suram atau gelap bukan berarti ia tidak memberi kecerahan selain Ia juga memang dapat memberi bencana melalui datangnya hujan.
Satu lagi analogi, perbandingan itu perlu. Namun jangan hanya dari segi perbedaan tapi cobalah untuk melihat dari persamaannya juga. Syukuri dan Ikhlaskan. InsyaAllah kita semua terlebih untuk diri saya sendiri dapat memahami arti penting dari dua kata ini "Terima Kasih".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar